tag:blogger.com,1999:blog-84835808470200015602024-02-19T22:05:33.934-08:00nenengAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/15723946902033716910noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-8483580847020001560.post-77849901982129116372013-01-28T19:32:00.001-08:002013-01-28T19:32:37.109-08:00...RENUNGKAN-LAH DUHAI SAHABAT..<span class="userContent">Bila kita stress, apakah kita mendengar musik atau bacaan ayat-ayat Al-Qur`an..??<br />
<br />
Bila kita sedih, apakah kita menangis mengadu kepada Allah atau pada fb/twettr/teman..??<br />
<br />
Bila marah, apakah kita memaki-maki atau terus ambil air wudhu'..??<br />
<br />
Bila merasa sebel, bete, galau, apakah kita menonton OVJ atau kita memahami ayat-ayat Allah..??<br />
<br />
<span class="text_exposed_show"> Bila merasa tertipu, apakah kita membalas dendam atau bersabar dan berserah diri kepada Allah..??<br />
<br />
Bila merasakan tidak setuju dengan seorang saudara sesama Muslim, apakah kita mengumpat dan mencelanya atau mendo`akan nya..??<br />
<br />
Bila mencari idola buat memotivasi diri, apakah kita meniru kehidupan para artis/selebritis atau kehidupan mereka yang telah dijanjikan syurga Allah Subhanahu Wa Ta`ala..??<br />
<br />
Kita sering mencari ketenangan dan kebahagiaan melalui saluran yang tidak meniti ajaran Agama. <br />
Ketahui-lah bahwa Amalan sedemikian hanya membawa bersamanya nikmat yang sebentar, tapi tidak tercapai ketenangan dan kebahagiaan yang sebenarnya.<br />
<br />
RENUNGKAN-LAH DUHAI SAHABAT-KU..!!! <br />
<br />
</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15723946902033716910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8483580847020001560.post-90424019502491054342013-01-22T18:04:00.001-08:002013-01-22T18:04:15.428-08:00masalah jaringan wireless<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="post-headline" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<h4>
<span style="font-size: small;">Masalah Jaringan Wireless </span></h4>
</div>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Sebelum kita membahas <strong>masalah jaringan wireless</strong>, terlebih dahulu kita juga harus mengerti bagaimana proses terjadinya koneksi wireless clients kepada <a href="http://www.sysneta.com/jaringan-wireless">jaringan wireless</a>. Hal ini sangat membantu sekali dalam kita melakukan troubleshooting <strong>wireless problems</strong>. For the english version, please check <a href="http://www.wireless-router-net.com/wireless-router-problem">common wireless router problems</a> here.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Pada artikel sebelumnya tentang cara melakukan <a href="http://www.sysneta.com/troubleshooting-jaringan">troubleshooting jaringan</a>, artikel ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari artikel tersebut, akan tetapi disini akan focus pada <em>masalah jaringan wireless.</em> Seiring semakin banyaknya pemakai wireless network ini, <em>wireless problems</em> sudah menjadi sesuatu yang sering dihadapi dan dipertanyakan.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Berikut adalah proses atau langkah terjadinya suatu koneksi wireless
yang perlu difahami yang akan sangat membantu kita dalam menyelesaikan <strong>masalah jaringan wireless</strong>.</span></h4>
<ol style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Proses scanning <a href="http://www.sysneta.com/wireless-access-points">wireless access point (AP)</a></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Memilih wireless access points</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Proses authentikasi terhadap wireless AP yang dipilih</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Mendapatkan <a href="http://www.sysneta.com/konfigurasi-tcp-ip">konfigurasi TCP/IP</a> address</span></h4>
</li>
</ol>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>1. Scanning wireless AP</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Computer berbasis XP atau Vista yang mempunyai wireless adapter
active yang supports Wireless Auto Configuration, akan selalu melakukan
scanning adanya wireless AP pada jangkauannya setiap 60 sec. Saat
scanning, wireless adapter mengirim sederetan frame <em>Probe Request</em>.
Sementara itu wireless AP yg ada pada jangkauan wireless adapter yg
sedang melakukan scanning adanya wireless AP, juga mengirim frame <em>Probe response</em> yang memuat capabilitas wireless AP seperti speed yang disupport serta opsi2 security lainnya.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><img alt="_wireless-problems" class="aligncenter size-full wp-image-712" height="187" src="file:///C:/Users/hp/Documents/SW/masalah-jaringan-wireless_files/wireless-problems.jpg" title="_wireless-problems" width="315" /></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Kita menganggap komputer mengalami masalah jaringan wireless jika
tidak mendapatkan satupun wireless AP dalam jangkauan roamingnya.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>2. Memilih suatu wireless AP</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Dari frame Probe Response yang diterima, wireless client memilih
wireless AP dimana ia akan mencoba melakukan authentikasi dan koneksi.
Wireless client menggunakan faktor2 berikut saat menentukan wireless AP
yang mana yang harus dipilih:</span></h4>
<ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;"><em>Capabilitas wireless AP</em></span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Wireless AP memperkenalkancapabilitasnya didalam frame Probe
response. Jika wireless clients tidak mendukung capabilitas yang
diperkenalkan di dalam Probe response tersebut maka wireless client
mengalami masalah jaringan wireless – tidak bisa memilih wireless AP.
Misal wireless AP diactivekan security WPA2 sementara wireless clients
tidak support WPA2 (<a href="http://www.sysneta.com/wireless-g">wireless device 802.11b/g</a> tidak support) maka wireless client tidak bisa memilih wireless AP tersebut. kita menganggapnya ada wireless problems.</span></h4>
<ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;"><em>Nama jaringan wireless (SSID) cocok dengan jaringan preferencenya </em></span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Windows XP wireless auto configuration memelihara daftar jaringan
wireless yang kita pilih (preferred wireless network). jika nama
wireless network SSID tidak cocok dengan yang ada dalam daftar nama2
SSID yang ada, maka default Windows tidak bisa terhubung ke wireless
AP. Jika clients wireless menerima beberapa Probe response yang ada
dalam daftar nama SSID, maka client wireless memilih menurut urutan
tertinggi dalam daftar preferred SSID.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Jika nama2 wireless network SSID dari frame Probe response yang
diterima tidak cocok dengan jaringan dalam daftar preference, Windows
akan memunculkan pesan “One or more wireless networks are available”
atau “Connect to a wireless network”. jika user mengklik pesan ini,
maka user memilih koneksi ke jaringan wireless baru.</span></h4>
<ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;"><em>Kekuatan signal</em></span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Wireless clients adapter memilih wireless AP dengan signal terkuat
dari daftar nama2 SSID yang ada yang paling tinggi dalam daftar
preference wireless name.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>3. Proses authenticasi terhadap wireless AP yang dipilih</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Setelah memilih wireless AP yang akan dikoneksikan, proses
selanjutnya adalah proses authentikasi. Jenis authentikasi tergantung
capabilitas security wireless AP dan bagaimana client dikonfigure untuk
melakukan authentikasi jaringan wireless.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Jika anda menambahkan wireless network dari tab <strong>Wireless network</strong> pada property <strong>wireless connection</strong> anda, maka by default adalah open system authentication dan kemudian IEEE 802.1X. Jika anda mengkoneksikan lewat dialog box <strong>Connect to Wireless Network</strong> atau <strong>Choose a wireless network, </strong>maka
setting authentikasi ditentukan dari capabilitas frame Probe response
wireless AP. Windows XP /Vista dapat menentukan dari frame probe
response apakah menggunakan open system authentication tanpa
encryption, opensystem authentication dengan <a href="http://www.sysneta.com/keamanan-jaringan-wireless">inkripsi WEP</a>,
authentication WPA-PSK, ataupun authentication WPA2-PSK. Sering terjadi
masalah jaringan wireless jika gagal melakukan proses authentikasi ini.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>4. Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Setelah selesai melakukan proses aythentication, wireless adapter
dan wireless AP saling bertukar serangkaian pesan untuk membentuk suatu
koneksi.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP </strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Setelah koneksi terbentuk, wireless client dapat memulai mengirim
frame wireless yang mengandung paket TCP/IP. Jika wireless clients
dikonfigurasi untuk menerima IP address automatis, maka ia akan
menggunakan DHCP untuk request suatu konfigurasi IP address. umumnya
wireless AP mempunyai layanan <a href="http://www.sysneta.com/konfigurasi-dhcp-server">DHCP server</a> untuk menjawab request wireless clients untuk konfigurasi IP.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Dengan memahami ke lima proses diatas, akan memudahkan kita dalam melakukan troublehooting masalah jaringan wireless.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>Masalah umum wireless problems – masalah konektivitas</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Paling banyak dalam masalah jaringan wireless adalah sebagai berikut:</span></h4>
<ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Tidak berhasil melakukan koneksi wireless</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Koneksi yang intermittent</span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Kedua hal inilah yang paling banyak kita jumpai dalam hal wireless problems.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>Tidak berhasil melakukan koneksi wireless</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Yang paling banyak dalam masalah jaringan wireless adalah tidak
berhasilnya melakukan koneksi ke jaringan wireless, dari proses
scanning sampai mendapatkan IP address. Alasan yang paling banyak
dengan wireless problems ini adalah sebagai berikut:</span></h4>
<ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Konfigurasi yang tidak klop / tidak matching</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration bawaan dari vendor juga di install</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Wireless AP dikonfigurasi dengan filter MAC</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Sumber sinyal interferensi</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Sumber sinyal attenuasi / pelemahan</span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>Konfigurasi yang tidak matching</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Beberapa property yang berbeda dari wireless connection haruslah
matching antara wireless AP dan wireless clients sebelum berhasil
terbentuknya koneksi. Beberapa masalah jaringan wireless yang
menyebabkan tidak matching adalah berikut:</span></h4>
<ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Technology 802.11 yang tidak matching</span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Ada 3 standard wireless 802.11 yang berbeda saat ini yaitu 802.11b;
802.11g; dan 802.11a. sementara satu lagi masih dalam draft walau sudah
mulai booming yaitu draft 2.0 802.11n. Walau banyak sudah pabrikan yang
memproduksi teknologi yang bisa support beberapa standard dalam satu
kemasan, bisa saja terjadi ke tidak cocokan dalam teknologi ini.
Misalkan wireless AP dengan standard 802.11a tidak akan bisa terhubung
dengan wireless clients dengan standard 802.11b/g. Akibatnya wireless
problems akan terjadi.</span></h4>
<ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Methoda authentikasi yang tidak matching</span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Wireless problems jenis ini yang paling banyak terjadi. Wireless
client tidak berhasil melakukan authentikasi jika antara wireless AP
dan wireless clients tidak klop. Method authentikasi pada jaringan
wireless rumahan meliputi open system, shared key, WPA-PSK, and
WPA2-PSK. Verifikasi terlebih dahulu method authentikasi yang
dikonfigurasikan pada wireless AP, dan sesuaikan pada setting yang ada
pada wireless client.</span></h4>
<ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Kunci WEP yang tidak matching</span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Jika menggunakan authenkasi WEP pada standard device 802.11b/g/n dan
menspesifikasikan kunci WEP, adalah sangat mungkin terjadi kesalahan
pengetikan atau salah eja. Hal ini akan mengakibatkan wireless problems
karena kunci WEP tidak matching. Ketidak sesuaian interpretasi antara
wireless AP dan wireless client ini bakal menghalangi terjadinya
komunikasi – yang akibatnya tidak terbentuk koneksi. Hal ini sering
kita jumpai computer kita hanya mendapatkan IP address APIPA dan
menampilkan status “Limited or no connectivity” pada wireless
connection. Kita pun menganggapnya ada masalah jaringan wireless.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Method konfigurasi kunci WEP tergantung pada versi Windows pada wireless client.</span></h4>
<ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Pada Windows XP tanpa di install service pack, anda harus mengetikkan kunci WEP pada kolom <strong>Network Key</strong>,
spesifikasikan format pada kunci WEP (baik character ASCII maupun
Hexa), spesifikasikan juga panjang kuncinya (40bit atau 104 bit pada
kolom Key length).</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Untuk Windows XP dengan SP1/SP2, anda harus menspesifikasikan key WEP dua kali pada <strong>Network Key</strong> dan <strong>Confirm Network Key</strong>.
Format panjang key tidak perlu karena akan ditentukan secara automatis
menurut kunci yang diketikkan. Untuk Windows dengan SP2 anda harus
memilih <strong>WEP</strong> pada <strong>Data Encryption</strong>.</span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP
SP2, semua devices yg support Windows Connect Now secara automatic
dikonfigure dengan WEP key yang sama.</span></h4>
<ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;">WEP Key index tidak match</span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">WEP Key index adalah suatu nomor yang menspesifikasikan WEP key yang
mana yang akan dipakai untuk encryption frame wireless. Anda bisa
menggunakan sampai 4 WEP keys yang berbeda. Dalam prakteknya hanya ada
satu key index yang dipakai, yang sama dengan kemungkinan WEP key
pertama. Wireless AP dan wireless client keduanya harus dikonfigurasi
mengunakan kemungkinan WEP key pertama. Jika tidak, maka terjadi
masalah jaringan wireless, tidak terjadi koneksi.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Menspesifikasikan kemungkinan pertama WEP key tergantung bagaimana
wireless client dan wireless AP memulai penomoran ke empat kemungkinan
WEP key. Misal bisa saja penomoran dimulai dari 1 (1 ~4) atau dimulai
dari 0 (0~3). Pilih kemunkinan pertama WEP key. Misal, Windows XP tanpa
service pack memulai penomoran dengan 0, sementara pada Windows SP1/SP2
memulai pada nomor 1.</span></h4>
<ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Tidak match WPA-PSK atau WPA2-PSK</span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Jika anda memakai authentikasi WPA-PSK atau WPA2-PSK, anda harus melakukan konfigurasi nilai preshared key pada kolom <strong>Network key</strong> dan <strong>Confirm network key. </strong>Pastikan kedua wireless client dan wireless AP mempunyai nilai preshared key yang sama. Untuk WPA anda harus memilih TKIP pada <strong>Data encryption</strong> dan <strong>WPA-PSK</strong> pada <strong>Network Authentication</strong>. Untuk WPA2 dengan Windows XP2, harus memilih <strong>AES</strong> pada <strong>Data Encryption</strong> dan <strong>WPA2-PSK</strong> pada <strong>Network Authentication</strong>.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP
SP2, semua devices yang support Windows Connect Now secara automatis
dikonfigure dengan nilai WPA preshared key yang sama. Wireless Network
Setup Wizard tidak support configurasi dari nilai WPA2 preshared key.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration fihak ketiga juga di install</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Windows XP Wireless Auto Configuration memberikan support integrasi
pada wireless networking dan membantu mengautomasi konfigurasi
wireless. Wireless network adapters menyediakan suatu tool wireless
network configuration. Jika adapter tersebut support Wireless Auto
Configuration, maka anda tidak memerlukan lagi software tool dari
vendor adapter tersebut. Untuk mengetahui apakah wireless adapter anda
support Wireless Auto Configuration, klik kanan <strong>wireless connection</strong> dalam folder the <strong>Network Connections</strong> dan pilih property. Jika ada tab <strong>Wireless Networks </strong>maka
wireless network adapter anda support Wireless Auto Configuration.
Untuk menghindari konflik yang bisa membuat masalah jaringan wireless,
maka tidak usah di install tool dari vendor ini.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Karena seringnya terjadi wireless problems saat konfigurasi dan
koneksi jika Wireless Auto Configuration di-enabled dan wireless
network configuration tool juga di install. Karena dalam hal ini kedua
Wireless Auto Configuration dan wireless network configuration tool
bisa saja mengirim setting kepada wireless network adapter, akibatnya
adalah konfigurasi yang tidak matching – anda akan mengalami masalah
jaringan wireless.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Makanya untuk menghindari wireless problems, masalah jaringan
wireless nantinya – gunakan salah satu saja baik Wireless Auto
Configuration atau wireless network configuration tool, jangan keduanya.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Misal saja wireless adapter anda mempunyai tool yang bisa anda
gunakan, sementara tidak support Wireless Auto Configuration, maka
disable saja Wireless Auto Configuration dan gunakan wireless network
configuration tool. Bagaimana disable Wireless Auto Configuration? Pada
<strong>Wireless Networks</strong> tab pada property <strong>wireless connection</strong> dalam <strong>Network Connections</strong>, hilangkan contrengan <strong>Use Windows to configure my wireless network settings. </strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Jika anda memutuskan untuk menggunakan wireless network
configuration tool bawaan dari vendor, untuk keperluan setting jangan
lagi menggunakan <strong>Wireless Networks</strong> tab, gunakan tool ini untuk setting seperti wireless network name (SSID), authentikasi dan encryption.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Jika menggunakan Wireless Auto Configuration, maka remove saja
program bawaan dari vendor dari Control Panel-Add or Remove Programs
ataupun dari Uninstall program tersebut.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>Wireless AP dikonfigurasi dengan fileter MAC</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Wireless AP memungkinkan kita menspesifikasikan address MAC (media
access control – atau lazim disebut juga address physical atau address
hardware) tertentu saja yg bisa mengirim frame kepada wireless AP.
Fitur ini disebut sebagai MAC address filtering yg dirancang untuk
memberikan layer keamanan extra pada jaringan wireless. Akan tetapi
hacker bisa saja dengan mudah menghalangi keamanan exta ini dengan cara
menangkap frame yang dikirim dari dan ke wireless client yang diijinkan
dan me-reprogram wireless adapter dirinya untuk menggunakan valid MAC
address dalam daftar wireless AP.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Jika wireless adapter tidak terdaftar dalam MAC address list pada
wireless AP, maka anda mengalami wireless problems – clients tidak bisa
akses ke wireless AP. Jadi pastikan wireless clients terdaftar dalam
list MAC address yang dibolehkan access ke wireless AP.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>Sumber Interferensi Signal</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Standard 802.11b/g bekerja pada frequency 2.4 GHz yang sama dipakai
pada perangkat wireless lainnya seperti cordless phone, microwave,
perangkat keamanan dan monitoring rumah, dan juga camera video
wireless. Sumber interferensi ini sangat mengganggu yang bisa
mengakibatkan wireless problems dimana client wi-fi komputer tidak bisa
koneksi ke wireless AP.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Untuk memstikannya, matikan sementara sumber interferensi ini atau
pindahkan wireless client dan wireless AP jauhan dari sumber
interferensi ini, dan lihat apakah ada perubahan atau masih ada masalah
jaringan wireless.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>Sumber Pelemahan / Attenuasi Signal</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Sumber pelemah / penghalang signal seperti dinding, atap, lapisan
metal antara wireless clients dan wireless AP dapat menyebabkan
gangguan signal wireless, atau hilangnya kekuatan signal. Pada beberapa
kasus bahkan kehilangan signyal sama sekali yang menyebabkan masalah
jaringan wireless – tidak bisa terhubung sama sekali.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Lihat juga artikel <a href="http://www.sysneta.com/pertimbangan-instalasi-wireless">pertimbangan dalam instalasi wireless.</a></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>Koneksi Yang Intermittent</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Dalam beberapa kasus, banyak terjadi masalah jaringan wireless
dimana awalnya mendapatkan signal kuat dan tiba-2 terputus tanpa
interfensi si user. Paling banyak masalah jarigan wireless ini
disebabkan oleh berikut ini:</span></h4>
<ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Authentikasi 802.1X di enable pada wireless client sementara pada wireless AP tidak</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Duplikat Nama jaringan wireless (SSID)</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Sumber interferensi</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Sumber attenuasi / pelemahan</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Virus komputer</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Kerusakan perangkat atau driver yang kadaluarsa / outdated</span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>802.1X Authentication di Enabled pada Wireless Client dan tidak pada Wireless AP</strong><strong> </strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">802.1X authentication secara default adalah enable pada semua
koneksi wireless maupun wired. Pada Windows XP SP1, Microsoft mengubah
proses authentikasi untuk jaringan wireless. Jika 802.1X authentication
di enable dan proses authentikasi tidak selesai sempurna, maka koneksi
akan putus. Hal ini biasanya terjadi 3 menit setelah koneksi terbentuk
menggunakan system authentikasi terbuka.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Untuk memperbaiki hal ini pada Windows XP SP1, lakukan berikut ini:</span></h4>
<ol style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Klik <strong>Start</strong> => <strong>Settings</strong> kemudian klik <strong>Network Connections</strong>.</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Pada Network Connections, klik kanna wireless connection dan kemudian klik <strong>Properties</strong>.</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Klik <strong>Wireless Networks</strong> tab => dibawah <strong>Preferred networks</strong> klik wireless network name anda, dan kemudian klik <strong>Properties</strong>.</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Klik tab <strong>Authentication</strong>, kemudian kosongkan contrengan <strong>Enable IEEE 802.1x authentication for this network</strong>.</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Klik <strong>OK</strong> dua kali untuk menerima perubahannya.</span></h4>
</li>
</ol>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Prosedur ini umumnya tidak diperlukan pada komputer yang jalan pada
Windows XP tanpa Service pack atau Windows XP dengan SP2. Akan tetapi
perlu juga mematikan 802.1X authentication di disable jika menggunakan
open system authentication. Prosedur diatas juga berlaku untuk Windows
XP SP2.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Untuk Windows XP tanpa SP, lakukan berikut ini:</span></h4>
<ol style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Klik <strong>Start</strong> => <strong>Settings</strong> kemudian klik <strong>Network Connections</strong>.</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Pada Network Connections, klik kanan wireless connection anda dan kemudian klik <strong>Properties</strong>.</span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Klik <strong>Authentication</strong> tab, kemudian kosongkan contrengan <strong>Enable network access control using IEEE 802.1x</strong></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: small;">Klik <strong>OK</strong> untuk menyimpannya.</span></h4>
</li>
</ol>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>Duplikat Nama Jaringan Wireless</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Salah satu alasan koneksi yang intermittent adalah nama jaringan
wireless duplikat dengan jaringan wireless lainnya didalam jangkauan
wireless clients. Misalkan, dalam kampus yang berdekatan terdapat dua
jaringan wireless dengan nama SSID yang sama yang saling overlap. Dalam
hal ini semua wireless AP yang memperkenalkan diri dengan nama SSID
yang sama dianggap berasal dari satu jaringan wireless yang sama.
Wireless client dari wireless AP anda bisa saja mengambil jaringan
wireless AP yang lain dengan nama SSID yang sama tadi. Jika wireless
client anda tidak di configure menurut method authentikasi dan key dari
jaringan wireless yang lain, maka anda akan mengalami masalah jaringan
wireless yang intermittend sampai wireless client anda kembali memilih
wireless AP anda kembali.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Kebanyakan kasus nama duplikat dari jaringan wireless ini adalah
cara setup jaringan wireless AP dengan setting default tanpa mengubah
nama SSID nya. Makanya pastikan selalu mengubah nama default dari
pabrik agar tidak terjadi kemungkinan nama SSID yang sama dengan
jaringan wireless lain yang tidak mengubah default namenya.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Untuk memastikan duplicat nama jaringan yang sama, matikan dulu
wireless AP anda dan periksa apakah wireless client masih menerima SSID
yang sama juga dengan nama jaringan SSID dari wireless AP anda. Untuk
menghindari masalah jaringan wireless anda, configure wireless AP anda
dengan nama SSID yang unik.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>Sumber Sinyal Interferensi</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Seperti halnya sinyal interferensi yang bisa menyebabkan masalah
jaringan wireless – kurangnya konektifitas, sinyal ini juga bisa
menyebabkan koneksi yang intermittent. Perangkat seperti microwave
oven, cordless phone, system keamanan dan monitoring rumah, dapat
menjadi sumber interferensi yang membuat masalah jaringan wireless.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Untuk memastikan, coba uji dengan mematikan sementara sumber2 sinyal
interferensi tersebut dan lihat apa ada perubahan atau tidak.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>Sumber pelemahan sinyal </strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Sumber pelemahan signal disamping bisa mengurangi kekuatan sinyal
koneksi, dia bisa juga menyebabkan masalah jaringan wireless – koneksi
yang intermittent. Anda perlu memperhatikan korelasi terjadinya
intermittent dengan sumber pelemahan sinyal ini. Misal saja ada
terjadinya intermittent saat ada seseorang yang sedang membuka pintu
garasi yg terbuat dari metal.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>Computer Viruses</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Beberapa virus komputer diketahui bisa menyebabkan masalah jaringan
wireless – terjadinya koneksi yang intermittent. Pastikan bahwa
computer anda dilengkapi dengan antivirus misal McAfee, Norton, atau <a href="http://www.sysneta.com/internet-security-bitdefender">BitDefender</a> dan diupdate selalu.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><strong>Kerusakan hardware atau software driver yang outdated</strong></span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Bisa saja tejadi masalah jaringan wireless dikarenakan kerusakan
pada wireless AP atau wireless clients pada komputer. kalau anda tidak
mempunyai perangkat backup cadangan agak susah juga mendeteksinya. Yang
paling bisa dilakukan adalah melakukan diagnostic dari tool bawaan dari
vendor perangkat wireless tersebut.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Pastikan Windows anda mempunyai driver dengan versi terbaru dari
wireless adapter anda. Begitu juga upgrade firmware wireless AP anda
dengan firmware terbaru daru vendor. Beberapa jenis wireless router
mempunyai fitur automatis update firmware.</span></h4>
<h4 style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Referensi: Microsoft.Com</span></h4>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15723946902033716910noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8483580847020001560.post-60139187914375505922013-01-21T19:06:00.001-08:002013-01-21T19:06:55.936-08:00Uang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Uang</b> dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi" title="Ilmu ekonomi">ilmu ekonomi</a>
tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima
secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat
diterima oleh setiap orang di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" title="Masyarakat">masyarakat</a> dalam proses pertukaran barang dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa" title="Jasa">jasa</a>.
Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang
tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian
barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk
pembayaran <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hutang" title="Hutang">hutang</a>.Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.<br />
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Barter_%28ekonomi%29&action=edit&redlink=1" title="Barter (ekonomi) (halaman belum tersedia)">barter</a>
yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam
sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan
yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan
nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya
akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan
meningkatkan produktifitas dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemakmuran&action=edit&redlink=1" title="Kemakmuran (halaman belum tersedia)">kemakmuran</a>.<br />
Pada awalnya di Indonesia, uang —dalam hal ini <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Uang#jenis" title="Uang">uang kartal</a>— diterbitkan oleh pemerintah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Indonesia" title="Republik Indonesia">Republik Indonesia</a>.
Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak
pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan
Bank Sentral, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Indonesia" title="Bank Indonesia">Bank Indonesia</a>, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Sejarah">Sejarah</span></h2>
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan
yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena
setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia" title="Manusia">Manusia</a>
berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang
sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa
yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa
yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh
kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan
sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki
dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah
sistem'barter'yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun pada
akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini.
Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai
barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya
serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu
sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama
nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk
menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah
benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted) benda-benda
yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Magis&action=edit&redlink=1" title="Magis (halaman belum tersedia)">magis</a> dan mistik), atau benda-benda yang merupakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebutuhan_primer" title="Kebutuhan primer">kebutuhan primer</a> sehari-hari; misalnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Garam" title="Garam">garam</a> yang oleh orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Romawi" title="Romawi">Romawi</a>
digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah.
Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang: orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inggris" title="Inggris">Inggris</a> menyebut upah sebagai <i>salary</i> yang berasal dari bahasa Latin <i>salarium</i> yang berarti garam.Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada.
Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan
alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang,
penyimpanan (<i>storage</i>), dan pengangkutan (<i>transportation</i>)
menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya
daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan
lama. Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Logam" title="Logam">logam</a>.
Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi
sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah
tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang
dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Emas" title="Emas">emas</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perak" title="Perak">perak</a>. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (<i>full bodied money</i>).
Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai
nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat
itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya,
dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam. Sejalan
dengan perkembangan perekonomian, timbul suatu anggapan kesulitan ketika
perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam
bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas.
Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah
besar sehingga diciptakanlah <i>uang kertas</i> Mula-mula uang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas" title="Kertas">kertas</a>
yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai
alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas
yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas
atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu
dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya,
masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat
pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut
sebagai alat tukar.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Fungsi">Fungsi</span></h2>
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran
barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara
barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu
fungsi asli dan fungsi turunan.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Fungsi_asli">Fungsi asli</span></h3>
<b>Fungsi asli</b> uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.<br />
<ul>
<li>Uang berfungsi sebagai alat tukar atau <i>medium of exchange</i>
yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran
tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang
sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Barter" title="Barter">barter</a> dapat diatasi dengan pertukaran uang.</li>
<li>Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (<i>unit of account</i>) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nilai_%28ekonomi%29&action=edit&redlink=1" title="Nilai (ekonomi) (halaman belum tersedia)">nilai</a> berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pinjaman" title="Pinjaman">pinjaman</a>.
Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk
harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar
pertukaran.</li>
<li>Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (<i>valuta</i>) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu" title="Waktu">masa sekarang</a>
ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah
uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia
dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di
masa mendatang.</li>
</ul>
<h3>
<span class="mw-headline" id="Fungsi_Turunan">Fungsi Turunan</span></h3>
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai <b>fungsi turunan</b>. Fungsi turunan itu antara lain:<br />
<ul>
<li>Uang sebagai alat pembayaran yang sah</li>
</ul>
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Barter" title="Barter">barter</a>.
Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan,
manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang,
yaitu uang.<br />
<ul>
<li>Uang sebagai alat pembayaran utang</li>
</ul>
Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.<br />
<ul>
<li>Uang sebagai alat penimbun kekayaan</li>
</ul>
Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang
dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan
dan ditabung untuk keperluan di masa datang.<br />
<ul>
<li>Uang sebagai alat pemindah kekayaan</li>
</ul>
Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat
memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam
bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat
membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah
yang lama.<br />
<ul>
<li>Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi</li>
</ul>
Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan
investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan
semakin meningkat.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Syarat-syarat">Syarat-syarat</span></h2>
Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima
secara umum (<i>acceptability</i>). Agar dapat diakui sebagai alat tukar
umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau —setidaknya— dijamin
keberadaannya oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah" title="Pemerintah">pemerintah</a> yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (<i>durability</i>), kualitasnya cenderung sama (<i>uniformity</i>), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (<i>scarcity</i>). Uang juga harus mudah dibawa, <i>portable</i>, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (<i>divisibility</i>), serta memiliki <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nilai_%28ekonomi%29&action=edit&redlink=1" title="Nilai (ekonomi) (halaman belum tersedia)">nilai</a> yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (<i>stability of value</i>).<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Jenis">Jenis</span></h2>
<div class="dablink noprint">
<img alt="!" height="20" src="file:///D:/Uang_files/20px-Crystal_Clear_app_xmag.png" width="20" />Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jenis-jenis_uang" title="Jenis-jenis uang">Jenis-jenis uang</a></div>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 202px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Indonesian_Rupiah_%28IDR%29_banknotes2009.jpg"><img alt="" class="thumbimage" height="177" src="file:///D:/Uang_files/200px-Indonesian_Rupiah_IDR_banknotes2009.jpg" width="200" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Indonesian_Rupiah_%28IDR%29_banknotes2009.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="file:///D:/Uang_files/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Uang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rupiah" title="Rupiah">rupiah</a></div>
</div>
</div>
Uang yang beredar dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" title="Masyarakat">masyarakat</a> dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai <i>common money</i>) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" title="Masyarakat">masyarakat</a> dalam melakukan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transaksi&action=edit&redlink=1" title="Transaksi (halaman belum tersedia)">transaksi</a> jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" title="Masyarakat">masyarakat</a> dalam bentuk simpanan (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Deposito" title="Deposito">deposito</a>)
yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan
tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia
tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini.
Untuk menarik uang giral, orang menggunakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cek" title="Cek">cek</a>.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Menurut_bahan_pembuatannya">Menurut bahan pembuatannya</span></h3>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 202px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Dinar-Dirham.gif&filetimestamp=20070407234753"><img alt="" class="thumbimage" height="119" src="file:///D:/Uang_files/200px-Dinar-Dirham.gif" width="200" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Dinar-Dirham.gif&filetimestamp=20070407234753" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="file:///D:/Uang_files/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Dinar dan Dirham, dua contoh mata uang logam.</div>
</div>
</div>
Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu <b>uang logam</b> dan <b>uang kertas</b>.<br />
<ul>
<li><b>Uang logam</b></li>
</ul>
<b>Uang logam</b> adalah uang yang terbuat dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Logam" title="Logam">logam</a>; biasanya dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Emas" title="Emas">emas</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perak" title="Perak">perak</a>
karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil,
bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama,
dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi
nilai. Uang logam memiliki tiga macam nilai:<br />
<ol>
<li>Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uang" title="Mata uang">mata uang</a>.</li>
<li>Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap
harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00),
atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00).</li>
<li>Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat
ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp.
500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp.
10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso).</li>
</ol>
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai
berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang
terkandung di dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perak di
dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak
dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal
adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.<br />
<ul>
<li><b>Uang kertas</b></li>
</ul>
Sementara itu, yang dimaksud dengan <b>uang kertas</b> adalah uang yang terbuat dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas" title="Kertas">kertas</a> dengan gambar dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cap&action=edit&redlink=1" title="Cap (halaman belum tersedia)">cap</a> tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Indonesia" title="Bank Indonesia">Bank Indonesia</a>,
yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang
terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Menurut_nilainya">Menurut nilainya</span></h3>
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi <b>uang penuh</b> (<i>full bodied money</i>) dan <b>uang tanda</b> (<i>token money</i>)<br />
<ul>
<li><b>Uang Penuh</b> (<i>full bodied money</i>)</li>
</ul>
Nilai uang dikatakan sebagai <i>uang penuh</i> apabila nilai yang
tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan.
Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai
intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat
dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.<br />
<ul>
<li><b>Uang Tanda</b> (<i>token money</i>)</li>
</ul>
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang
tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk
membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai
intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00
pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Teori_nilai_uang">Teori nilai uang</span></h2>
Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan
dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena
tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi" title="Ekonomi">ekonomi</a>.
Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh
beberapa ahli. Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang
statis dan teori uang dinamis.<br />
<h4>
<span class="mw-headline" id="Teori_uang_statis">Teori uang statis</span></h4>
Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis"
bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa
uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini
disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang
diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Yang termasuk teori uang statis
adalah:<br />
<ul>
<li><b>Teori Metalisme</b> (Intrinsik) oleh KMAPP</li>
</ul>
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan
sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu. Contoh: uang emas dan
uang perak.<br />
<ul>
<li><b>Teori Konvensi</b> (Perjanjian) oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Devanzati&action=edit&redlink=1" title="Devanzati (halaman belum tersedia)">Devanzati</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Montanari&action=edit&redlink=1" title="Montanari (halaman belum tersedia)">Montanari</a></li>
</ul>
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.<br />
<ul>
<li><b>Teori Nominalisme</b></li>
</ul>
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.<br />
<ul>
<li><b>Teori Negara</b></li>
</ul>
Asal mula uang karena <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara" title="Negara">negara</a>,
apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar
maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari
negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.<br />
<h4>
<span class="mw-headline" id="Teori_uang_dinamis">Teori uang dinamis</span></h4>
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:<br />
<ul>
<li><b>Teori Kuantitas</b> dari <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=David_Ricardo&action=edit&redlink=1" title="David Ricardo (halaman belum tersedia)">David Ricardo</a></li>
</ul>
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat
tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah
menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah
dari semula, dan juga sebaliknya.<br />
<ul>
<li><b>Teori Kuantitas</b> dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Irving_Fisher" title="Irving Fisher">Irving Fisher</a></li>
</ul>
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh
Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang
dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang.<br />
<ul>
<li><b>Teori Persediaan Kas</b></li>
</ul>
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.<br />
<ul>
<li><b>Teori Ongkos Produksi</b></li>
</ul>
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Uang_dalam_ekonomi">Uang dalam ekonomi</span></h2>
Uang adalah salah satu topik utama dalam pembelajaran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi" title="Ekonomi">ekonomi</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Finansial" title="Finansial">finansial</a>. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Monetarisme" title="Monetarisme">Monetarisme</a>
adalah sebuah teori ekonomi yang kebanyakan membahas tentang permintaan
dan penawaran uang. Sebelum tahun 80-an, masalah stabilitas permintaan
uang menjadi bahasan utama karya-karya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Milton_Friedman" title="Milton Friedman">Milton Friedman</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anna_Schwartz&action=edit&redlink=1" title="Anna Schwartz (halaman belum tersedia)">Anna Schwartz</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=David_Laidler&action=edit&redlink=1" title="David Laidler (halaman belum tersedia)">David Laidler</a>, dan lainnya.<br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter" title="Kebijakan moneter">Kebijakan moneter</a> bertujuan untuk mengatur <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persediaan_uang" title="Persediaan uang">persediaan uang</a>, inflasi, dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bunga_%28bank%29&action=edit&redlink=1" title="Bunga (bank) (halaman belum tersedia)">bunga</a> yang kemudian akan memengaruhi <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Output&action=edit&redlink=1" title="Output (halaman belum tersedia)">output</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerja" title="Tenaga kerja">ketenagakerjaan</a>. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi" title="Inflasi">Inflasi</a> adalah turunnya nilai sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uang" title="Mata uang">mata uang</a> dalam jangka waktu tertentu dan dapat menyebabkan bertambahnya persediaan uang secara berlebihan. <i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Interest_rate" title="Interest rate">Interest rate</a></i>, biaya yang timbul ketika meminjam uang, adalah salah satu alat penting untuk mengontrol inflasi dan pertumbuhan ekonomi. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_sentral" title="Bank sentral">Bank sentral</a> seringkali diberi tanggung jawab untuk mengawasi dan mengontrol persediaan uang, <i>interest rate</i>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bank" title="Bank">perbankan</a>.<br />
Krisis moneter dapat menyebabkan efek yang besar terhadap
perekonomian, terutama jika krisis tersebut menyebabkan kegagalan
moneter dan turunnya nilai mata uang secara berlebihan yang menyebabkan
orang lebih memilih barter sebagai cara bertransaksi. Ini pernah terjadi
di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rusia" title="Rusia">Rusia</a>, sebagai contoh, pada masa <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sejarah_Uni_Soviet_%281985%E2%80%941991%29&action=edit&redlink=1" title="Sejarah Uni Soviet (1985—1991) (halaman belum tersedia)">keruntuhan Uni Soviet</a>.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/15723946902033716910noreply@blogger.com0